Manfaat, Dosis, Serta Efek Samping obat Kloramfenikol

Mengintip Manfaat, Dosis, Serta Efek Samping obat Kloramfenikol di Sini

Chloramphenicol merupakan obat antibiotik yang dapat mengatasi berbagai infeksi bakteri. Termasuk juga infeksi bakteri yang serius, terutama saat penyakit tersebut tidak membaik saat menggunakan obat lain. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, salep mata, bentuk tetes untuk mata dan telinga, sirup, kapsul, serta suntik. Chloramphenicol atau Kloramfenikol bekerja dengan cara memusnahkan bakteri penyebab infeksi, atau menghentikan pertumbuhannya.

Obat Chloramphenicol

1. Manfaat

Manfaat atau kegunaan dari obat satu ini yaitu sebagai pengobatan untuk demam tifus, paratifus, H. Influenza, infeksi Salmonella, terutama infeksi Rickettsia, Meningeal, Lympogranulloma psittacosis, Gas Grangene, Anthrax, bakteri gram negatif penyebab meningitis, infeksi kuman atau bakteri yang resisten terhadap antibiotik yang lain, serta infeksi mata dan telinga.

Obat Chloramphenicol hanya dapat digunakan dengan adanya resep dokter, dan untuk mengobati penyakit pada orang dewasa serta anak-anak di atas usia 2 tahun. Secara umum, obat ini memiliki nama merk dagang Chloramphenicol IV dan Chloromycetin, dan tersedia ke dalam beberapa bentuk. Termasuk diantaranya sirup, obat tetes, kapsul, tablet, serta injeksi, dengan harga yang beragam tergantung pada apotek yang menjualnya.

2. Dosis

Untuk obat Kloramfenikol dalam bentuk sirup, tablet serta kapsul maka dosis yang diberikan untuk orang dewasa yakni 50 mg/kgBB per harinya dan terbagi dalam 4 dosis. Namun untuk infeksi berat dosis tersebut dapat ditingkatkan menjadi 100 mg/kgBB per hari. Sedangkan untuk anak-anak, dosis yang diberikan yakni 25 hingga 50 mg/kgBB per hari yang terbagi dalam 4 dosis. Dan dapat dinaikkan hingga 100 mg/kg per harinya pada infeksi berat.

Untuk obat yang dalam bentuk suntik atau injeksi akan disesuaikan dengan kondisi penderita. Chloramphenicol suntik ini hanya boleh diberikan oleh seorang dokter atau perawat yang berada di bawah pengawasan dokter. Untuk obat tetes mata dosisnya 1 tetes setiap 2 jam dan dilakukan selama 2 hari pertama saja. Setelah itu dosis perlu dikurangi menjadi 1 tetes, 3 hingga 4 kali sehari selama 3 hari.

Sedangkan obat tetes untuk telinga diberikan 3 hingga 4 tetes setiap 6-8 jam selama 1 minggu penuh. Dan untuk obat Kloramfenikol dalam bentuk salep, dioleskan sebanyak 4 hingga 5 kali sehari hingga penyakit infeksi sembuh, atau sesuai dengan anjuran dari dokter. Ingat, jangan menggunakan obat ini lebih dari satu minggu, kecuali atas saran dokter dan di bawah pengawasannya.


3. Efek Samping

Obat Chloramphenicol dapat mengakibatkan beberapa efek samping seperti pusing, mual atau muntah, sariawan, pandangan kabur, sakit kepala, sensasi tersengat pada telinga atau mata, serta diare. Namun efek ini termasuk efek ringan dan hanya terjadi sebentar saja setelah menggunakan obat. Jika efek tersebut tidak kunjung hilang dan terasa menjadi lebih berat, maka segera periksakan ke dokter terdekat.

Anda juga disarankan untuk segera menuju ke dokter jika mengalami reaksi alergi terhadap obat, atau mengalami efek samping yang serius. Seperti merasa sangat lemas dan lelah, sulit untuk bernapas, mudah terkena infeksi, dan mudah memar. Penggunaan Kloramfenikol dalam jangka waktu yang lama juga dapat mengakibatkan anemia aplastik. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan pemeriksaan secara rutin sesuai dengan anjuran dokter.

Jika membutuhkan obat ini, sekarang anda tidak perlu lagi keluar menuju apotek untuk membelinya. Karena pada platform halodoc kini menyediakan fitur belanja obat-obatan serta vitamin yang bisa anda lakukan dari rumah. Setelah berkonsultasi dengan dokter yang juga bisa dilakukan melalui halodoc, anda bisa langsung melakukan check out obat tersebut. Untuk informasi mengenai jenis-jenis obat lainnya bisa anda temukan dengan mengunjungi ekodabiyori.com.

Posting Komentar

0 Komentar