Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak terduga. Hal ini dapat mengakibatkan luka, sakit, serta kerugian terhadap manusia dan lingkungan. Perusahaan pun juga ikut menanggung dampak dari kerugian yang ditimbulkan. Ada berbagai hal yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja terjadi. Dengan mengetahui faktor dari kejadian tersebut, maka penyebab kecelakaan kerja bisa diminimalisir dan dicegah. Berikut simak ulasan lengkapnya.
Teori Tiga Faktor Utama Kecelakaan Kerja
1. Faktor Manusia
Faktor manusia ini bisa berkaitan dengan umur, jenis kelamin, masa kerja, pelatihan, penggunaan APD atau alat pelindung diri, serta peraturan K3. Umur dari para pekerja perlu mendapat perhatian, karena hal ini akan mempengaruhi kondisi fisik, kemampuan kerja, dan mental seseorang. Bahkan umur pekerja juga telah diatur dalam Undang-Undang Perburuhan. Sehingga pekerja di atas usia 30 tahun diharapkan bisa lebih waspada.
Sedangkan jenis kelamin berpengaruh karena pembagian kerja antara pria dan wanita seharusnya memang berbeda. Karena secara anatomi, fisiologis, serta psikologis tubuh perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan. Sehingga dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian dalam kebijakan dan beban kerja yang diterima. Agar mengurangi risiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi.
Untuk masa kerja, semakin lama seseorang bekerja maka akan mengurangi penyebab kecelakaan kerja. Karena ia sudah terbiasa dengan pekerjaan yang dilakukan. Kemudian pekerja yang sudah diberi pelatihan akan lebih handal dan terhindar dari kesalahan dalam bekerja. Penggunaan APD dengan benar pun dapat lebih melindungi pekerja ketika melakukan pekerjaan yang berat. Untuk itu, peraturan K3 perlu dibuat dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
2. Faktor Lingkungan
Selanjutnya terdapat faktor lingkungan, yang meliputi kebisingan, suhu udara, dan penerangan. Bising merupakan suara yang tidak diinginkan, dan hal ini dapat mengurangi kenyamanan dalam bekerja. Semakin tinggi tingkat kebisingan maka akan berbahaya, karena dapat menurunkan daya dengar dan mengganggu konsentrasi. Sedangkan menurut penelitian, suhu udara dapat berpengaruh terhadap produktivitas kerja seseorang.
Suhu yang terlalu dingin akan mengurangi koordinasi otot, sedangkan suhu yang terlalu panas mengganggu koordinasi saraf perasa dan motoris. Sehingga keduanya dapat menjadi salah satu penyebab kecelakaan kerja. Alangkah baiknya apabila menjaga suhu ruangan tempat bekerja agar stabil. Sama halnya dengan penerangan, penerangan yang terlalu gelap maupun terlalu terang juga tidak baik untuk kesehatan.
3. Faktor Peralatan
Terakhir, terdapat faktor peralatan yang meliputi kondisi mesin dan letak mesin. Dengan adanya alat-alat mekanis, beban kerja faktor manusia dapat lebih dikurangi. Apabila mesin tersebut rusak dan tidak segera diantisipasi maka dapat membahayakan para pekerja. Tidak hanya beban kerja yang menjadi meningkat, kerusakannya juga bisa jadi menimbulkan kecelakaan kerja yang tidak diinginkan. Maka dari itu, adanya alat pengaman dari mesin merupakan hal yang wajib ada.
Memang terdapat hubungan yang timbal balik antara manusia dan mesin. Mesin bertugas sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan manusia, dan manusia sebagai pengendali jalannya mesin tersebut. Alat dan mesin diatur sehingga cukup aman dan efisien, termasuk juga dalam tata letaknya. Tata letak mesin yang terlalu dekat dengan pekerja bisa menjadi salah satu penyebab kecelakaan kerja yang terjadi. Sehingga lebih baik untuk meletakkannya sedikit lebih jauh.
Kecelakaan kerja dapat menimbulkan lima jenis kerugian, antara lain kekacauan organisasi, keluhan dan kesedihan, kerusakan, kelalaian dan cacat, serta kematian. Karena banyaknya kerugian yang ditimbulkan, maka alangkah baiknya jika semua individu yang bersangkutan selalu waspada dalam bekerja. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai bahaya kecelakaan kerja, anda dapat mengunjungi website ekodabiyori.com.
0 Komentar